Hubungan Diplomatik Majapahit dengan Kerajaan-Kerajaan Asia
Kerajaan Majapahit (1293–1527 M) merupakan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara yang dikenal memiliki pengaruh luas, termasuk dalam bidang diplomasi. Di bawah kepemimpinan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada, Majapahit membangun hubungan diplomatik dengan berbagai kerajaan di Asia, baik dalam bentuk persekutuan, perdagangan, maupun politik.
Hubungan dengan Tiongkok
Majapahit menjalin hubungan erat dengan Dinasti Yuan dan kemudian Dinasti Ming. Salah satu bukti nyata hubungan ini adalah pengiriman utusan dari Majapahit ke Tiongkok serta kunjungan Laksamana Cheng Ho ke Nusantara pada awal abad ke-15. Hubungan ini memperkuat perdagangan antara kedua pihak dan memastikan stabilitas kawasan.
Hubungan dengan Champa
Kerajaan Champa, yang terletak di wilayah Vietnam saat ini, memiliki hubungan baik dengan Majapahit. Champa dan Majapahit menjalin kerja sama di bidang perdagangan dan pertahanan untuk menghadapi ancaman dari Kerajaan Dai Viet. Perkawinan politik antara keluarga kerajaan Champa dan Majapahit juga menjadi salah satu bentuk diplomasi yang mempererat hubungan kedua kerajaan.
Hubungan dengan Siam (Thailand)
Majapahit dan Kerajaan Ayutthaya (Siam) memiliki hubungan dagang yang kuat. Komoditas seperti rempah-rempah dan hasil pertanian menjadi barang utama yang diperdagangkan. Selain itu, hubungan diplomatik juga diperkuat melalui pertukaran duta dan kesepakatan untuk menjaga kestabilan di kawasan Asia Tenggara.
Hubungan dengan India
Majapahit juga memiliki hubungan dengan kerajaan-kerajaan di India, terutama dalam aspek budaya dan agama. Pengaruh Hindu-Buddha yang kuat di Majapahit menunjukkan adanya kontak dengan kerajaan-kerajaan seperti Vijayanagara di India Selatan. Hubungan ini terlihat dalam seni, arsitektur, serta sistem pemerintahan yang dipengaruhi oleh konsep-konsep dari India.
Hubungan dengan Kesultanan di Nusantara
Selain menjalin hubungan dengan kerajaan di luar Nusantara, Majapahit juga memiliki interaksi diplomatik dengan kesultanan-kesultanan di kepulauan Indonesia. Hubungan ini mencakup persekutuan politik, perdagangan, dan terkadang konflik dengan kerajaan-kerajaan seperti Samudera Pasai dan Malaka yang mulai berkembang pada akhir kejayaan Majapahit.
Kesimpulan
Hubungan diplomatik Majapahit dengan kerajaan-kerajaan Asia menunjukkan bahwa kerajaan ini tidak hanya unggul dalam militer, tetapi juga dalam strategi politik dan ekonomi. Melalui hubungan perdagangan, aliansi, dan diplomasi, Majapahit berhasil mempertahankan pengaruhnya di Asia Tenggara dan menjadikannya salah satu kekuatan utama di kawasan tersebut.